Pertama tegangan AC dapat diperbesar atau diperkecil secara efisien oleh sebuah trafo. Ini memungkinkan energi listrik pada tegangan tinggi dan mendistribusikan daya listrik sesuai dengan tegangan yang dikehendaki. Kedua, motor AC (motor induksi) berharga lebih murah dan lebih sederhana konstruksinya daripada motor DC. Jenispembangkit ini diantaranya ialah pembangkit listrik tenaga air, adalah puncak tegangan listrik (unit: volt), adalah frekuensi sudut (unit: radians per Motor sinkron termasuk dalam motor listrik yang menggunakan sumber arus listrik bolak-balik. Cara kerja motor dimulai dari pemberian tegangan pada kumparan stator dengan sistem 3 fasa. FauzulAkbar 2211100171 Tugas Teknik Tegangan Tinggi PEMBANGKITAN TEGANGAN AC Untuk menghasilkan tegangan uji AC kurang dari beberapa ratus kV, trafo tunggal dapat digunakan. Untuk tegangan yang lebih tinggi, pembangunan trafo tunggal akan memerlukan masalah isolasi yang tidak semestinya. Dan juga, biaya, transportasi, dan masalah ereksi Padagambar diatas, dapat diketahui bahwa untuk membangkitkan tegangan tinggi AC, dibutuhkan banyak peralatan, yaitu sumber tegangan AC 220 V, Regulator Tegangan, Trafo Tegangan Tinggi dengan perbandingan 220/100000 V, Resistor Tegangan Tinggi 20 MOhm, Kapasitor 100kV 100pF, Konektor, Elektroda Bola-Bola, Operating Terminal, Digital Measuring Instrument (DMI), Jumper. PEMBANGKITANTEGANGAN TINGGI DENGAN RANGKAIAN RESONANSI SERI Bila induktansi reaktor seluruhnya = Ln dan tegangan dari transformator adalah Vn dan kapasitansi seluruh rangkaian adalah maka rangkaian tersebut akan mencapai resonansi bila X, = Xc atau ɷL = 1/ɷ C, maka: ɷ =2πf ; fn = 1/2π√Ln.Cn Nilai Ln diperoleh dari Ln = 1/ɷn.Cn Bila tahanan dari belitan reaktor adalah kecil, R ≤ ɷ.Ln, maka nilainya dapat diabaikan, sehingga arus yang mengalir pada reaktor menjadi: 𝐼 𝑛 30GxT8. Tegangan listrik adalah beda potensial listrik antara dua titik. Tegangan listrik terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik diantara kedua titik tersebut. Tegangan listrik tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan dan diukur besarnya. Pada nilai tertentu, tegangan listrik bisa berbahaya bagi manusia. Kejadian terkena tegangan listrik pada manusia seing kita sebut dengan kesetrum. Tegangan listrik merupakan perwujudan dari energi listrik. Tegangan listrik bisa dihasilkan melalui pembangkit-pembangkit listrik. Namun dalam skala kecil tidak disebut pembangkit tapi lebih umum dengan penghasil listrik saja. Contoh tegangan listrik yang sering kita temui adalah 220V pada listrik rumah tangga, pada battery dan 12V pada aki. Fungsi Tegangan Tegangan listrik berfungsi sebagai tenaga power. Untuk bisa bekerja, sebuah rangkaian elektronika membutuhkan tegangan listrik sebagai tenaga "penggeraknya". Oleh karena itu dalam rangkaian, bagian yang menghasilkan tegangan listrik biasanya disebut Power Supply atau Penyuplai tenaga. Satuan Tegangan Besarnya tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt dan sering disingkat dengan V saja. Untuk ukuran yang lebih besar bisa menggunakan satuan kiloVolt disingkat kV 1kV=1000Volt dan MegaVolt disingkat MV 1MV= Sedangkan untuk satuan yang lebih kecil biasanya menggunakan miliVolt disingkat mV 1mV=1/1000Volt dan mikroVolt disingkat uV 1uV=1/1000000Volt. Simbol Tegangan Simbol tegangan listrik dinyatakan dalam V ditulis dengan huruf besar. Pada beberapa kasus juga ditemui penggunaan simbol E, tujuannya agar tidak bingung antara V sebagai simbol dan V sebagai satuan Volt. Khusus untuk tegangan DC juga bisa ditulis dengan simbol B, yaitu singkatan dari Battery. Jenis Tegangan Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi menjadi dua, yaitu Tegangan DC dan Tegangan AC. Tegangan DC adalah tegangan dengan aliran arus searah, sedangkan tegangan AC adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Masing-masing tegangan ini memiliki fungsi dan aplikasi yang berbeda-beda tergantung kondisi dan kebutuhan. Tegangan DC Adalah tegangan dengan aliran arus searah. Tegangan DC memiliki notasi/tanda positif pada satu ttiknya dan negatif pada titik yang lain. Sumber-sumber tagangan DC diantaranya adalah elemen volta, battery, aki, solar cell dan adaptor/power supply DC. Pemasangan tegangan DC pada rangkaian harus benar sesuai kutubnya karena jika terbalik bisa berakibat kerusakan pada kedua bagian. Aplikasi tegangan DC banyak kita jumpai pada peralatan elektronik portabel seperti handphone, remote, sepeda motor, mainan dan pemutar musik portabel. Sekarang ini sudah banyak dipakai sumber tegangan DC berupa battery yang bisa diisi ulang recharge jadi jika tegangan listrik pada battery habis bisa dibangkitkan lagi dengan mengisinya. Tegangan AC Adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Tegangan AC tidak memiliki notasi/tanda seperti tegangan DC. Oleh karena itu pemasangan tegangan AC pada rangkaian boleh terbalik kecuali untuk aplikasi tegangan AC 3 phase pada motor listrik. Sumber-sumber tegangan AC diantaranya adalah listrik rumah tangga dari PLN, genset, dinamo sepeda dan altenator pada mobil atau sepeda motor. Ada dua jenis tegangan AC yaitu single phase dan triple phase atau 3 phase. Tegangan listrik AC yang kita pakai sehari-hari merupakan jenis tegangan AC single phase, artinya hanya ada satu phase dan ground/netral. Oleh karena itu tegangan AC single phase hanya membutuhkan dua titik kabel koneksi. Tegangan AC 3 phase membuthkan tiga kabel untuk bekerja, yaitu dikenal dengan istilah R, S dan T. Tegangan listrik 3 phase banyak dipakai pada dunia industri khususnya untuk menggerakkan motor listrik. Jika kita membutuhkan tegangan AC 3 phase namun hanya memiliki sumber tegangan AC single phase maka kita memerlukan sebuah inverter untuk membuat listrik single phase menjadi 3 phase. Mengukur Tegangan Untuk mengetahui besarnya tegangan antara dua titik kita membutuhkan sebuah alat ukur. Ada dua alat ukur yang lazim dipakai untuk mengukur tegangan listrik yaitu Voltmeter bagian dari Multimeter dan Oscilloscope. Khusus untuk tegangan AC, dengan Voltmeter/Multimeter kita hanya bisa mengetahui nilai tegangannya saja, sedangkan dengan oscilloscope kita bisa melihat bentuk gelombang sekaligus menghitung frekuensinya. Mei 22, 2015 1. Pengertian Umum Perkembangan sistem tenaga listrik yang pesat membutuhkan transmisi tegangan tinggi. Lingkup studi tegangan tinggi sangat luas, antara lain meliputi fenomena tegangan tinggi, seperti perhitungan medan listrik, gejala tembus listrik dielektrik, dan lain-lain. Pembangkitan tegangan tinggi terbagi menjadi pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik, pembangkitan tegangan tinggi searah, dan pembangkitan tegangan tinggi impuls. Untuk menguji suatu tegangan tembus dari udara, gas, minyak atau zat padat, dibutuhkan pembangkit tegangan tinggi. Salah satu jenis tegangan tinggi yang biasa digunakan untuk pengujian adalah tegangan tinggi AC. Namun, selain menggunakan tegangan tinggi AC, dapat juga digunakan karakteristik tegangan yang berbeda, yaitu tegangan tinggi DC. Adapun peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk pengujian tegangan tinggi adalah 1 Pembangkit tegangan tinggi yang terdiri atas pembangkit tegangan tinggi ac, pembangkit tegangan tinggi dc, dan pembangkit tegangan tinggi impuls. 2 Alat ukur tegangan tinggi yang terdiri atas alat ukur tegangan tinggi dc, alat ukur tegangan tinggi ac, dan alat ukur tegangan tinggi impuls. 3 Alat pengukur sifat listrik dielektrik, antara lain alat ukur rugi-rugi dielektrik, alat ukur tahanan isolasi, alat ukur konduktivitas, dan alat ukur peluahan parsial. 2. Pembangkitan Tegangan Tinggi AC Sekarang ini saluran transmisi dan distribusi bekerja pada tegangan AC, karena itu kebanyakan perlatan uji / test equipment berhubungan dengan tegangan tinggi AC untuk membangkitkan tegangan tinggi AC untuk keperluan pengujian dan percobaan digunakan transformator uj, meskipun peralatan didalam suatu sistem umunya memakai sistem 3-fasa,dalam hal pengujian tegangan tinggi AC digunakan Trafo uji 1-fasa. Trafo uji untuk keperluan ini memiliki daya relative lebih kecil dari trafo daya. Bagian utama trafo uji adalah isolasi, yang digunakan untuk mengisolir kumparan tegangan tinggi dengan inti, tangki, dan kumparan tegangan rendah. Harga suatu trafo uji terutama ditentukan oleh harga isolasinya. Isolasi ini dirancang agar mampu memikul tegangan maksimum yang dibangkitkan. Saat trafo uji bekerja, terjadi terpaan elektrik pada isolasinya. Tebal isolasi yang digunakan pada trafo uji sebanding dengan terpaan elektrik yang dipikul isolasi tersebut. Jika tepaan elektrik yang dipikul suatu isolasi semakin besar, maka isolasi harus semakin tebal sehingga volume isolasi semakin banyak. Oleh karena itu, terpaan elektrik pada isolasi pada trafo uji harus diusahakan sekecil mungkin agar isolasi yang digunkan juga sesedikit mungkin. Konstuksi lilitan dan isolasinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dihasilkan terpaaan elektrik merata. Ciri-ciri dari trafo uji itu sendiri adalah sebagai berikut • Perbandingan jumlah lilitanya lebih besar dari pada trafo daya. Hal ini sebabkan trafo uji yang dipasang pada laboraturium tegangan yang diterapkan dengan tegangan input 127 volt sampai 220 volt sedangkan output yang harus dihasilkan adalah besarnya sampai beberapa ratus ribu volt.

dibawah ini termasuk pembangkit tegangan ac adalah